## Pemkot Surabaya Perbaiki Fasilitas Umum yang Rusak Akibat Demonstrasi: Wali Kota Eri Cahyadi Imbau Masyarakat Jaga Ketertiban
**Surabaya, 25 Maret 2025** – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bergerak cepat memperbaiki fasilitas umum (fasum) yang rusak akibat demonstrasi yang berlangsung di depan Gedung Negara Grahadi pada Senin, 24 Maret 2025. Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menyampaikan keprihatinannya atas kerusakan tersebut dan menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat untuk menahan diri dan bertanggung jawab dalam menyampaikan aspirasi.
“Kita pahami, demonstrasi kemarin mungkin diwarnai luapan emosi yang menyebabkan kerusakan fasilitas umum. Namun, kita harus ingat bahwa fasilitas umum ini adalah milik bersama, milik seluruh warga Surabaya,” ujar Wali Kota Eri dalam keterangan persnya, Selasa (25/3/2025). Beliau menekankan pentingnya menjaga ketertiban dan keamanan kota, serta menghormati hak-hak masyarakat lainnya. Kerusakan yang terjadi, menurut Wali Kota Eri, harus menjadi pembelajaran berharga bagi semua pihak agar ke depannya, penyampaian aspirasi dapat dilakukan dengan lebih tertib dan bertanggung jawab, tanpa harus merugikan kepentingan umum.
“Pemkot Surabaya berkomitmen untuk memperbaiki semua kerusakan yang terjadi secepat mungkin. Namun, kami berharap ini menjadi pelajaran berharga agar demonstrasi selanjutnya dapat berjalan tertib dan tidak mengakibatkan kerusakan fasilitas umum,” tegasnya. Wali Kota Eri juga berharap agar ke depan, demonstrasi dapat dilakukan dengan lebih mengedepankan dialog dan musyawarah, serta menghindari tindakan-tindakan anarkis yang berpotensi merugikan banyak pihak.
Kerusakan fasilitas umum terfokus di Taman Apsari dan sepanjang Jalan Pemuda. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Dedik Irianto, melaporkan kerusakan yang cukup signifikan di Taman Apsari. Taman yang baru saja direvitalisasi ini mengalami kerusakan cukup parah akibat terinjak-injak massa. “Lampu taman banyak yang rusak karena terinjak-injak, rumput yang baru saja direvitalisasi juga rusak parah,” terang Dedik. Tidak hanya itu, beberapa bollard (penghalang jalan) di tepi Jalan Pemuda juga mengalami kerusakan akibat dorongan massa.
DLH Kota Surabaya, menurut Dedik, akan segera melakukan perbaikan. Perbaikan fasilitas umum yang bersifat infrastruktur akan dilakukan secara cepat, sementara untuk pemulihan area hijau seperti rumput taman, membutuhkan waktu lebih lama. “Untuk rumput, memang membutuhkan waktu yang lebih lama untuk pulih. Namun, kami berkomitmen untuk memulihkan kondisi Taman Apsari dan fasilitas umum lainnya agar segera dapat dinikmati masyarakat kembali,” jelasnya.
Lebih lanjut, Dedik menambahkan bahwa DLH Kota Surabaya telah diminta oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bangkesbangpol) Surabaya untuk menghitung total kerugian akibat kerusakan fasilitas umum tersebut. Laporan tersebut akan menjadi bahan pertimbangan dalam proses perbaikan dan evaluasi ke depannya. Pemkot Surabaya berharap kejadian ini dapat menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk lebih menghargai fasilitas umum dan menjaga ketertiban kota.
Dengan kejadian ini, Pemkot Surabaya mengimbau masyarakat untuk selalu bertanggung jawab dalam menyampaikan aspirasi dan menjaga ketertiban umum. Demokrasi yang baik harus diimbangi dengan kesadaran dan tanggung jawab warga negara untuk menjaga aset publik dan keamanan bersama. Semoga kejadian ini menjadi langkah pembelajaran bagi semua pihak untuk membangun Surabaya yang lebih baik dan tertib.
**Kata kunci:** Pemkot Surabaya, Demonstrasi, Kerusakan Fasilitas Umum, Taman Apsari, Jalan Pemuda, Wali Kota Eri Cahyadi, DLH Surabaya, Bangkesbangpol Surabaya, Kerugian, Perbaikan Fasilitas Umum, Aspirasi Masyarakat, Ketertiban Umum, Demokrasi.